Pendapatan ini naik drastis sebesar 64 persen dari tahun sebelumnya yang meraup 16.000 tiket atau pendapatan senilai 240 juta rupiah.
Dijelaskan oleh Juda Slamet Sarwo Edi kepala disbudparpora ( Dinas budaya pariwisata pemuda Olahraga) Ponorogo kepada media ahad (13/4) bahwa ini menunjukan bahwa minat warga Ponorogo dan sekitar menikmati Ngebel semakin meningkat.
Adanya water Fountain atau air mancur manari dan kenyamanan baik parkir maupun pembenahan sarana prasarana penunjang semakin dirasakan oleh pengunjung Ngebel.
" Adanya penambahan fasilitas hiburan dan kenyamanan pengunjung di lokasi wisata Ngebel juga berhasil menjadi saya tarik tersendiri " jelas Juda
Untuk musim lebaran tiket yang di berlakukan tetap 15.000,- dengan penambahan hiburan kesenian musik dan seni tradisional reyog Ponorogo.
" Untuk menyambut wisatawan kita menyajikan event musik hiburan dan reog yang mungkin dari luar kota yang kangen dengan reog Ponorogo bisa menyaksikan di Ngebel, harapannya untuk yang akan datang ada sesuatu yg baru agar Ngebel tetap semakin menarik untuk dikunjungi" jelasnya.
Dirinya menambahkan bahwa untuk menjamin tidak ada complain atau image negative para pedagang dibuat komitmen untuk tidak menaikan harga.
Juda menceritakan pola obrolan warga Ponorogo saat lebaran bertambah, mereka bercerita dan mengajak keluarga sanak saudara dari jauh berkunjung ke Ponorogo untuk terlebih dahulu menikmati keindahan Ngebel untuk menjadi kenangan yang tak boleh dilewatkan dan tak terlupakan.
" Healing ke telaga Ngebel sambil menikmati Water Fountain Show sambil kuliner, menjadi sesuatu yang tidak boleh dilewatkan ketika berkunjung ke Ponorogo." pungkasnya. ( joe)
0 Komentar