BONDOWOSO - Polres Bondowoso Polda Jawa Timur bersama Kodim 0822/Bondowoso memanfaatkan lahan-lahan kritis untuk ditanami jagung.
Hal itu dalam rangka upaya mewujudkan ketahanan pangan yang sejalan dengan program 100 hari kerja Presiden RI Prabowo Subianto yaitu Asta Cita.
Lebih kurang 8 hektare lahan di Desa Sumber Kokap, Kecamatan Taman Krocok yang dipilih sebagai lokasi penanaman secara simbolis oleh Polres Bondowoso jajaran Polda Jatim itu.
Kapolres Bondowoso, AKBP Lintar Mahardhono mengatakan ada Polsek yang ada di jajarannya, menanam jagung di lahan kritis dengan luasan 10 hektare di Kecamaan Sumber Wringin.
Hal yang sama juga dilaksanskan di Kecamatan Taman Krocok Bondowoso dengan luas lahan 8 hektare.
"Titik-titik lahan yang digunakan harus memperhatikan sumber mata airnya," ujar AKBP Lintar, Jumat (22/11).
Kapolres Bondowoso menjelaskan, sebenarnya tak hanya penanaman jagung saja untuk pemilihan komoditas pangan, melainkan disesuaikan dengan kondisi tanah dan sumber air di lokasi masing-masing.
Ia mengungkapkan ke depan, pemanfaatan lahan kritis untuk ketahanan pangan akan dilombakan antar desa.
"Agar pemanfaatan lahan kritis untuk ketahanan pangan ini bisa berkelanjutan oleh seluruh jajaran tiga pilar di Bondowoso," jelas AKBP Lintar.
Rencanaya, pihak Polres Bondowoso Polda Jatim ini akan mengadakan panen raya saat usia jagung sekitar 105 hari.
"Seperti disampaikan oleh Pak Menteri Pertanisntan dan Pak Mendes supaya tidak dijual ke swasta, namun dikelola oleh pemerintah semua," ujarnya.
Sementara itu, Komandan Kodim 0822 Letkol Arh Achmad Yani menjelaskan, selama ini TNI sudah melakukan pendampingan pada petani di sejumlah wilayah Bondowoso.
Seperti pendampingan di 200 hektare lahan di Koramil Cermee di Desa Bajuran.
"Saat ini sudah ditanami jagung, karena pergantian musim masih ditanami tembakau. Setelah ini ditanami jagung juga," kata Letkol Arh Achmad Yani.
Ia menjelaskan, di 16 koramil lainnya, TNI juga melakukan pendampingan ke masyarakat untuk pemanfaatan lahan-lahan kritis agar bisa menjadi lahan produktif.
"Ada masing-masing minimal 2 hektare," ungkapnya.
Jajaran forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Bondowodo melakukan simbolis penanam jagung menggunakan mesin pertanian.
"Pendampingan sifatnya stimulan termasuk untuk perikanan, peternakan juga ada," urainya.
Disisi lain, Pj Bupati Bondowoso Muhammad Hadi Wawan Guntoro mengatakan, sinergitas untuk memanfaatkan lahan kritis tak hanya karena ada program Presiden RI.
Bahkan, sebelum itu pihaknya bersinergi dalam rangka ketahanan pangan di Bondowoso.
"Program ini sudah sering kita lakukan. Kemarin tanam cabai bersama-sama. Artinya banyak program yang sama-sama bisa dilakukan," pungkasnya. (*)
0 Komentar